15/11/12
Konon,
Medusa tinggal di sebuah pulau terpencil di samudra luas bersama dua
orang saudara perempuannya yang disebut Gorgon. Mereka adalah monster
menakutkan yang memiliki sayap hitam besar dan tubuh bersisik. Kuku-kuku
jari mereka berbentuk cakar runcing dan rambut mereka adalah ular-ular
berbisa yang menggeliat-geliat. Lidah dan taring mereka sangat
mengerikan sehingga siapapun yang melihat mereka segera berubah menjadi
batu. Dan inilah petualangan seorang pahlawan yang berhasil memenggal
kepala Medusa Gorgon, seorang pendiri Mykena dan kakek buyut dari
Herakles.
I. Masa kecil Perseus
Akrisius,
raja Argos, menikah dengan Aganipe dan melahirkan seorang putri, Danae
yang cantik. Karena ia ingin memiliki seorang anak laki-laki, maka ia
bertanya kepada orakel Apollo di Delphi apa yang harus dilakukannya.
Jawaban
orakel sungguh mengejutkan : "Dengarlah Akrisius, putra Abas, kau tidak
akan memiliki anak laki-laki yang akan berkuasa mewarisi takhtamu, tapi
di tempatmu kelak akan berkuasa seorang pahlawan yang akan dilahirkan
putrimu. Akan tetapi, seperti sudah digariskan oleh Takdir, cucu
laki-lakimu itulah yang akan membunuhmu!"
Akrisius
sangat takut mendengar jawaban orakel, bagaimana ia bisa memastikan tak
akan pernah punya cucu laki-laki? Terdorong rasa takut yang sangat, ia
membangun penjara bawah tanah yang pintunya terbuat dari perunggu berat
dan disana ia menyekap putrinya, Danae. Dengan cara ini putrinya tak
akan pernah menikah dan karena itu tak akan pernah melahirkan anak.
Tetapi
Danae sangat rupawan, bahkan Zeus--raja para dewa--pun jatuh cinta
kepadanya. Dalam bentuk hujan emas Zeus masuk ke penjara Danae melalui
kisi-kisi jendela dan sembilan bulan kemudian Danae melahirkan Perseus,
putra Zeus dan cucu Akrisius.
Beberapa
hari kemudian, Akrisius lewat di dekat sel putrinya dan mendengar
tangisan bayi. Ia membuka pintu penjara dan berdiri terpaku tidak
percaya ketika melihat Danae mendekap seorang bayi.
Ia
berniat langsung membunuh keduanya, tetapi Akrisius tak sanggup
melakukannya dan melangkah mundur. Kemudian ia menemukan rencana yang
tak kalah keji, yaitu memasukkan Danae dan bayinya ke dalam sebuah kotak
dan membuangnya ke laut.
Tak
lama setelah itu, di Pulau Seriphos, tak jauh dari Argos, seorang
nelayan yang bernama Diktis menemukan kotak kayu dalam jaringnya. Peti
itu dilapis perunggu dan ditutup dengan rapat, namun Diktis dengan
bersusah payah, berhasil membukanya. Dan begitu herannya ia melihat dua
tubuh manusia dalam keadaan lemas dan basah kuyup, tetapi masih hidup.
Mereka adalah Danae yang sedang mendekap Perseus kecil.
Diktis
lalu membawa mereka ke rumahnya dan menyediakan kamar khusus untuk
Danae membesarkan putranya. Saudara Diktis, Polydektes adalah raja pulau
itu yang keras dan kejam. Ia membenci semua wanita dan telah bersumpah
tak akan pernah menikah.Tetapi begitu melihat Danae, ia terpesona akan
kecantikannya dan ingin memperistrinya. Walaupun Danae menolak, raja itu
tetap bersikeras menikahinya.
Tahun-tahun
berlalu, Perseus telah tumbuh menjadi pemuda gagah, sementara itu
Polydektes tetap tak berhenti memaksa Danae untuk menikah dengannya.
Tetapi kali ini, ia juga harus menghadapi pemuda Perseus, yang gigih
membela ibunya tanpa rasa takut.
Polydektes
memutuskan bahwa Perseus adalah duri yang harus disingkirkan. Maka ia
memanggil semua pemuda, termasuk Perseus ke istananya dan berkata, " Aku
telah memutuskan tidak akan menikahi Danae, melainkan Hippodamea, putri
raja Oenomaus dari Pisa. Namun, aku tidak ingin mempermalukan diriku
sendiri di depan raja Pisa yang kuat. Maka aku ingin membawa sebanyak
mungkin hadiah untuknya. Jadi aku ingin agar masing-masing dari kalian
menyerahkan seekor kuda untuk kuhadiahkan kepada Oenomaus."
Mereka
semua setuju, hanya Perseus yang tertunduk karena ia tidak bisa
memberikan apa-apa, walaupun gembira akhirnya Polydektes tidak jadi
menikahi ibunya. Sebagai gantinya ia bersumpah kepada raja
untuk membawakan apapun, bahkan kepala Medusa sekalipun!
"Hebat!
Itulah hadiah yang kuinginkan! Pergilah dan bawakan untukku kepala
Medusa dan aku berjanji tidak akan mengganggu ibumu lagi", Polydektes
menyeringai licik, karena pancingannya berhasil. Tugas yang diemban
Perseus bukan hanya mustahil dilakukan, namun juga akan membawa kematian
karena barang siapa yang melihat Medusa Gorgon akan berubah menjadi
batu selamanya. Dan dengan kepergian Perseus, Polydektes bisa mendekati
dan membujuk Danae tanpa gangguan lagi...
0 komentar:
Posting Komentar