15/11/12
Kisah sebelumnya: Perseus menikah dengan Andromeda dan membawanya serta ke Yunani.
IV. Ramalan yang menjadi kenyataan
Saat
Perseus tiba di Seriphos, ternyata ibunya, Danae, ditawan oleh
Polydektes. Perseus lantas mencari raja Seriphos yang licik itu di
istananya.
Sang
raja yang sedang minum-minum bersama para bangsawan lainnya di teras
samping istana, terkejut dengan kedatangan Perseus. Wajahnya pucat pasi,
mengira pemuda itu tak akan kembali lagi untuk selamanya.
Polydektes
meminta bukti kepala Medusa yang dijanjikan oleh Perseus. Dan saat
Perseus berkata ia telah membawa kepala Medusa di dalam kantong yang
dijinjingnya, mereka tertawa terbahak-bahak mengejeknya dan menuduhnya
pembohong.
"Baiklah kalau kalian tidak percaya," tukas Perseus.
Ia
memasukkan tangannya ke dalam kantong dan mengeluarkan kepala Medusa...
sedetik kemudian wajah-wajah yang tertawa mencemooh itu berubah menjadi
batu, termasuk Polydektes! Sampai sekarang, Seriphos memang dikenal
sebagai pulau berbatu dan konon batu-batu itu adalah Polydektes dan
sekutu-sekutunya yang telah lama lapuk ditelan waktu.
Perseus
lalu membebaskan ibunya, mengangkat Diktys menjadi raja Seriphos dan
kembali ke negeri kelahirannya di Argos bersama Danae dan Andromeda.
Sebagai tanda terimakasih atas bantuan Athena, Perseus memeberikan
kepala Medusa kepada dewi perang itu dan Athena menempatkannya di depan
perisainya, Aegis, untuk menakut-nakuti musuh.
Di
Argos, kakek Perseus, Akrisius ternyata tak dapat ditemukan. Begitu
takutnya akan kata-kata orakel yang menyatakan cucunya akan membunuhnya,
Akrisius telah meninggalkan takhtanya dan lari ke Larissa di Thessaly.
Perseus pun menjadi raja Argos menggantikan kakeknya.
Beberapa
waktu kemudian, diadakan pertandingan atletik besar-besaran di Larissa
yang diikuti oleh semua peserta dari seluruh Yunani. Perseus juga ikut
ambil bagian dalam cabang lempar cakram. Tetapi karena begitu kuatnya
lemparan sang pahlawan, cakramnya melesat keluar dari arena dan mengenai
salah seorang penonton, dan kemudian membunuhnya. Penonton yang malang
itu tak lain adalah Akrisius yang walaupun telah berusaha menghindar
tapi tak dapat mengelak dari takdir. Ramalan orakelpun terbukti:
Akrisius terbunuh oleh cucunya sendiri.
Setelah
kejadian itu, Perseus kembali ke Argos dengan sedih dan malu. Ia tidak
berhasrat lagi melanjutkan takhta di Argos. Untungnya, di Tyrins,
Megaphentes putra Prutus, yang tak lain adalah sepupu Perseus, bersedia
menukar roda pemerintahan. Jadilah Perseus memerintah di Tyrins dan
Megaphentes berkuasa di Argos.
Tak
jauh dari Tyrins, Perseus melihat lokasi yang lebih baik dan memilih
tempat itu sebagai pengganti ibukota Tyrins. Perseus membentengi kota
baru itu dengan batu-batu besar dan konon para raksasa bermata satu,
Kyklopes ikut membantu Perseus menyusun batu-batu besar itu sehingga
tembok itu sampai sekarang dikenal sebagai "Dinding Kyklopes".
Disanalah
kota yang sangat penting dalam sejarah peradaban Yunani dan Eropa
pertama kali berdiri, yaitu MYKENA yang kaya akan emas. Dan Perseus
adalah raja pertama yang memerintah kota yang kemudian kelak akan
menjadi kota terkaya, termegah dan terkuat tersebut.
Perseus
dan Andromeda hidup berbahagia dan memiliki tujuh orang anak. Anak
tertua mereka, Perses, menjadi raja Persia pertama dan menurunkan bangsa
Persia. Putra kedua, Elektryon (lihat blog saya sebelumnya tentang Herakles-pen) menjadi raja Mykena selanjutnya dan putrinya, Alkmene kelak akan melahirkan Herakles.
0 komentar:
Posting Komentar